Nama. :Kamilah
Kelas. : 1ka 27
Universitas : gunadarma
Nama dosen :Ahmad Naser
Pengertian Budaya
Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi, dan akal manusia.
Dalam bahasa Inggris, kebudayaan disebut culture, yang berasal dari kata Latin Colere, yaitu mengolah atau mengerjakan. Bisa diartikan juga sebagai mengolah tanah atau bertani. Kata culture juga kadang diterjemahkan sebagai "kultur" dalam bahasa Indonesia.
Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat. Melville J. Herskovits dan Bronislaw Malinowski mengemukakan bahwa segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri. Istilah untuk pendapat itu adalah Cultural-Determinism.
Herskovits memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang turun temurun dari satu generasi ke generasi yang lain, yang kemudian disebut sebagai superorganic.
Menurut Andreas Eppink, kebudayaan mengandung keseluruhan pengertian nilai sosial,norma sosial, ilmu pengetahuan serta keseluruhan struktur-struktur sosial, religius, dan lain-lain, tambahan lagi segala pernyataan intelektual, dan artistik yang menjadi ciri khas suatu masyarakat.
Menurut Edward Burnett Tylor, kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks, yang di dalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat.
Menurut Selo Soemardjan, dan Soelaiman Soemardi, kebudayaan adalah sarana hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat.
Dari berbagai definisi tersebut, dapat diperoleh pengertian mengenai kebudayaan adalah sesuatu yang akan memengaruhi tingkat pengetahuan, dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak.
Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku, dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan lain-lain, yang kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan bermasyarakat.
Unsur-Unsur
Ada beberapa pendapat ahli yang mengemukakan mengenai komponen atau unsur kebudayaan, antara lain sebagai berikut:- Melville J. Herskovits menyebutkan kebudayaan memiliki 4 unsur pokok, yaitu:
- alat-alat teknologi
- sistem ekonomi
- keluarga
- kekuasaan politik
- Bronislaw Malinowski mengatakan ada 4 unsur pokok yang meliputi:
- sistem norma sosial yang memungkinkan kerja sama antara para anggota masyarakat untuk menyesuaikan diri dengan alam sekelilingnya
- organisasi ekonomi
- alat-alat, dan lembaga-lembaga atau petugas-petugas untuk pendidikan (keluarga adalah lembaga pendidikan utama)
- organisasi kekuatan (politik)
- C. Kluckhohn mengemukakan ada 7 unsur kebudayaan secara universal (universal categories of culture) yaitu:
- bahasa
- sistem pengetahuan
- sistem tekhnologi, dan peralatan
- sistem kesenian
- sistem mata pencarian hidup
- sistem religi
- sistem kekerabatan, dan organisasi kemasyarakatan
Wujud dan komponen
Wujud
Menurut J.J. Hoenigman, wujud kebudayaan dibedakan menjadi tiga: gagasan, aktivitas, dan artefak.- Gagasan (Wujud ideal)
Wujud ideal kebudayaan adalah kebudayaan yang berbentuk kumpulan ide-ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan, dan sebagainya yang sifatnya abstrak; tidak dapat diraba atau disentuh. Wujud kebudayaan ini terletak dalam kepala-kepala atau di alam pemikiran warga masyarakat. Jika masyarakat tersebut menyatakan gagasan mereka itu dalam bentuk tulisan, maka lokasi dari kebudayaan ideal itu berada dalam karangan, dan buku-buku hasil karya para penulis warga masyarakat tersebut. - Aktivitas (tindakan)
Aktivitas adalah wujud kebudayaan sebagai suatu tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat itu. Wujud ini sering pula disebut dengan sistem sosial. Sistem sosial ini terdiri dari aktivitas-aktivitas manusia yang saling berinteraksi, mengadakan kontak, serta bergaul dengan manusia lainnya menurut pola-pola tertentu yang berdasarkan adat tata kelakuan. Sifatnya konkret, terjadi dalam kehidupan sehari-hari, dan dapat diamati, dan didokumentasikan. - Artefak (karya)
Artefak adalah wujud kebudayaan fisik yang berupa hasil dari aktivitas, perbuatan, dan karya semua manusia dalam masyarakat berupa benda-benda atau hal-hal yang dapat diraba, dilihat, dan didokumentasikan. Sifatnya paling konkret di antara ketiga wujud kebudayaan. Dalam kenyataan kehidupan bermasyarakat, antara wujud kebudayaan yang satu tidak bisa dipisahkan dari wujud kebudayaan yang lain. Sebagai contoh: wujud kebudayaan ideal mengatur, dan memberi arah kepada tindakan (aktivitas) dan karya (artefak) manusia.
- Nilai-nilai Budaya
Istilah ini, merujuk kepada penyebutan unsur-unsur kebudayaan yang merupakan pusat dari semua unsur yang lain. Nilai-nilai kebudayaan yaitu gagasan-gagasan yang telah dipelajari oleh warga sejak usia dini, sehingga sukar diubah. Gagasan inilah yang kemudian menghasilkan berbagai benda yang diciptakan oleh manusia berdasarkan nilai-nilai, pikiran, dan tingkahlakunya. - Sistem Budaya
Dalam wujud ini, kebudayaan bersifat abstrak sehingga hanya dapat diketahui dan dipahami. kebudayaan dalam wujud ini juga berpola dan berdasarkan sistem-sistem tertentu. - Sistem Sosial
Sistem sosial merupakan pola-pola tingkah laku manusia yang menggambarkan wujud tingkah laku manusia yang dilakukan berdasarkan sistem. Kebudayaan dalam wujud ini bersifat konkret sehingga dapat diabadikan. - Kebudayaan Fisik
Kebudayaan fisik ini merupakan wujud terbesar dan juga bersifat konkret. Misalnya bangunan megah seperti candi Borobudur, benda-benda bergerak seperti kapal tangki, komputer, piring, gelas, kancing baju, dan lain-lain
Komponen
Berdasarkan wujudnya tersebut, Budaya memiliki beberapa elemen atau komponen, menurut ahli antropologi Cateora, yaitu :- Kebudayaan material
Kebudayaan material mengacu pada semua ciptaan masyarakat yang nyata, konkret. Termasuk dalam kebudayaan material ini adalah temuan-temuan yang dihasilkan dari suatu penggalian arkeologi: mangkuk tanah liat, perhisalan, senjata, dan seterusnya. Kebudayaan material juga mencakup barang-barang, seperti televisi, pesawat terbang, stadion olahraga, pakaian, gedung pencakar langit, dan mesin cuci. - Kebudayaan nonmaterial
Kebudayaan nonmaterial adalah ciptaan-ciptaan abstrak yang diwariskan dari generasi ke generasi, misalnya berupa dongeng, cerita rakyat, dan lagu atau tarian tradisional. - Lembaga sosial
Lembaga sosial, dan pendidikan memberikan peran yang banyak dalam kontek berhubungan, dan berkomunikasi di alam masyarakat. Sistem sosial yang terbentuk dalam suatu Negara akan menjadi dasar, dan konsep yang berlaku pada tatanan sosial masyarakat. Contoh Di Indonesia pada kota, dan desa dibeberapa wilayah, wanita tidak perlu sekolah yang tinggi apalagi bekerja pada satu instansi atau perusahaan. Tetapi di kota – kota besar hal tersebut terbalik, wajar seorang wanita memilik karier - Sistem kepercayaan
Bagaimana masyarakat mengembangkan, dan membangun system kepercayaan atau keyakinan terhadap sesuatu, hal ini akan mempengaruhi system penilaian yang ada dalam masyarakat. Sistem keyakinan ini akan mempengaruhi dalam kebiasaan, bagaimana memandang hidup, dan kehidupan, cara mereka berkonsumsi, sampai dengan cara bagaimana berkomunikasi. - Estetika
Berhubungan dengan seni, dan kesenian, music, cerita, dongeng, hikayat, drama, dan tari –tarian, yang berlaku, dan berkembang dalam masyarakat. Seperti di Indonesia setiap masyarakatnya memiliki nilai estetika sendiri. Nilai estetika ini perlu dipahami dalam segala peran, agar pesan yang akan kita sampaikan dapat mencapai tujuan, dan efektif. Misalkan di beberapa wilayah, dan bersifat kedaerah, setiap akan membangu bagunan jenis apa saj harus meletakan janur kuning, dan buah – buahan, sebagai symbol yang arti disetiap derah berbeda. Tetapi di kota besar seperti Jakarta jarang mungkin tidak terlihat masyarakatnya menggunakan cara tersebut. - Bahasa
Bahasa merupakan alat pengantar dalam berkomunikasi, bahasa untuk setiap walayah, bagian, dan Negara memiliki perbedaan yang sangat komplek. Dalam ilmu komunikasi bahasa merupakan komponen komunikasi yang sulit dipahami. Bahasa memiliki sidat unik, dan komplek, yang hanya dapat dimengerti oleh pengguna bahasa tersebu. Jadi keunikan, dan kekomplekan bahasa ini harus dipelajari, dan dipahami agar komunikasi lebih baik, dan efektif dengan memperoleh nilai empati, dan simpati dari orang lain.
Hubungan Antara Unsur-Unsur Kebudayaan
Komponen-komponen atau unsur-unsur utama dari kebudayaan antara lain:Peralatan dan perlengkapan hidup (teknologi)
Masyarakat kecil yang berpindah-pindah atau masyarakat pedesaan yang hidup dari pertanian paling sedikit mengenal delapan macam teknologi tradisional (disebut juga sistem peralatan, dan unsur kebudayaan fisik), yaitu:
- alat-alat produktif
- senjata
- wadah
- alat-alat menyalakan api
- makanan
- pakaian
- tempat berlindung, dan perumahan
- alat-alat transportasi
Sistem mata pencaharian
Perhatian para ilmuwan pada sistem mata pencaharian ini terfokus pada masalah-masalah mata pencaharian tradisional saja, di antaranya:
Contoh-contoh Budaya Lokal di
Indonesia "
1. Kesenian daerah
Di Indonesia
kita tercinta anda dapat menemukan berbagai jenis kesenian daerah mulai dari
tarian, lagu, alat musik, dan masih banyak lagi. Tujuan diadakannya kesenian
ini juga bermacam-macam, seperti sebagai bentuk rasa syukur, menyambut tamu
kehormatan, upacara pernikahan, hari besar keagamaan, hiburan atau dengan
tujuan yang lainnya. Dan berikut ini adalah contoh-contohnya :
a. Contoh
tarian daerah
Dari aceh :
Tari saman, Tari Seudati dan Tari Pukat
Dari Sumatra
Utara : Manduda, Tortor dan Serampang Dua Belas
Dari Jawa
Timur : Ngremo dan Reog
Dari Jawa
Tengah : Serimpi, Gambyong, Bedaya'
Dari Jawa
Barat : Jaipong, Topeng, Merak
Dari Bali :
Janger, Pendet, Kecak dan Legong
b. Contoh
lagu daerah yang ada di Indonesia
Aceh :
Beungong Jeumpa
Jambi :
Injit-injit semut
Riau :
Soleram, Jawa Barat, Bubuy Bulan
Jakarta :
Kicir-kicir
Jawa tengah
: Suwe Ora Jamu
Sulawesi
Selatan : Angin Mamiri
Kalimantan
Selatan : Ampar-ampar Pisang
Papua :
Apuse
c. Contoh
alat musik daerah
Jawa barat :
Angklung
Nusa
Tenggara : Sasando
Sulawesi :
Kolintang
Jawa Tengah
: Gamelan
2. Rumah adat di Indonesia
Di Indonesia
terdiri dari banyak jenis rumah adat. Rumah adat ini merupakan bangunan khas
suatu daerah. Rumah adat memiliki fungsi yang berbeda-beda setiap daerahnya.
Misalkan saja sebagai tempat untuk upacara adat, tempat menyimpang sesuatu dan
lain sebagainya. Berikut ini adalah contoh rumah adat beserta dengan asalnya :
Gadang :
Minangkabau/Sumatera Barat
Limas :
Sumatra Selatan
Joglo : Jawa
tengah dan jawa timur
Kesepuhan :
Jawa Barat dan Banten
Rumah
panjang : Kalbar dan Kalsel
Lamin :
Kaliman Timur
Tongkonan :
Sulawesi Selatan
Honai :
Papua
3. Pakaian dan Senjata Adat di
Indonesia
Pakaian adat
masing-masing daerah juga berbeda-beda, pakaian adat ini umumnya dipakai pada
acara-acara tertentu atau ritual-ritual tertentu. Misal saja dipakai pada saat
pernikahan, upacara adat dan acara-acara yang lainnya. Berikut adalah contoh
pakaian adat beserta dengan daerah asalnya :
Baju Inong : Aceh
Baju Inong : Aceh
Kain Ulos :
Batak/Sumatra Utara
Baju Kurung
: Minangkabau
Kebaya :
Jawa
Baju Bodo :
Sulawesi Selatan
Umumnya
pakaian adat dipakai disertai dengan senjatanya, sebagai contohnya adalah
sebagai berikut :
Keris : Jawa
tengah dan DIY
Rencong :
Aceh
Kujang :
Jawa Barat
Golok :
Jakarta
Clurit :
Jawa timur dan Madura
Badik :
Sulawesi Selatan
4. Tradisi di Indonesia
Berikut ini
adalah beberapa contoh tradisi yang dilakukan suku-suku di Indonesia
a. Suku jawa
: Mitoni, Tedah siti, ruwatan, kenduri, grebegan
b. Suku
Sunda : Seren taun, ngeuyeuk seureuh (upacara adat perkawinan di Jawa Barat)
c. Suku
Tengger/Jawa Timur : Kasodo (upacara mempersembahkan sesajenn ke kawah Gunung
Bromo
d. Suku Bali
: Ngaben, Nelubulanin, Ngutang mayit (upacara kematian di Trunyan)
e. Suku
Toraja : Rambu solok
Selain
kebudayaan-kebudayaan diatas, suatu daerah juga memiliki makanan khas yang
sudah diakui. Sebagai contoh adalah Peauyeum atau tapai dari Bandung, Gado-gado
dari Jakarta, Gudeg dan bakpia dari Yogyakarta, Empek-empek dari Palembang,
Rendang dari Padang, Rujak Cingur dari Surabaya dan Wingko babat dari Semarang.
kesimpulan
Indonesia sejak dulu terkenal
sebagai negara yang kaya akan budayanya. Keberagaman budaya di Indonesia ini
membawa efek positif bagi bangsa kita, salah satuya adalah dapat dijadikan
sebagai point wisata yag dapat menarik wisatawan manca negara untuk datang ke
Indonesia. Selain itu juga dapat dijadikan sebagai ciri khas bangsa Indonesia
di depan negara-negara di dunia.Dan sebagai
suatu karya yang dibanggakan yang memiliki kekhasan bangsa Indonesia dan
menciptakan jati diri dan identitas bangsa Indonesia yang kuat.
Refernsi:
2. ^ Deddy Mulyana dan Jalaluddin
Rakhmat. Komunikasi Antarbudaya:Panduan Berkomunikasi dengan Orang-Orang
Berbeda Budaya. 2006. Bandung:Remaja Rosdakarya.hal.25
4. ^ Dari bahasa
Arab, artinya: "agama langit"; karena dianggap diturunkan
dari langit berupa wahyu.
5. ^ Karena dianggap muncul dari suatu
tradisi bersama Semit
kuno dan ditelusuri oleh para pemeluknya kepada tokoh Abraham/Ibrahim, yang
juga disebutkan dalam kitab-kitab suci ketiga agama tersebut.
6. ^ Annual
Assessment (PDF), Jewish People Policy Planning
Institute (Jewish Agency for
Israel), 2007, p. 15, based on American Jewish
Year Book 106. American Jewish
Committee. 2006.
8. ^ Miller, Tracy, ed. (2009), Mapping
the Global Muslim Population: A Report on the Size and Distribution of the
World’s Muslim Population (PDF), Pew Research Center,
hlm.4"
12. wikipedia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar